Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Kab. Parigi Moutong

Petani Sausu Peore Parigi Moutong Merugi, Tanaman Padi Rusak Diterjang Banjir

×

Petani Sausu Peore Parigi Moutong Merugi, Tanaman Padi Rusak Diterjang Banjir

Sebarkan artikel ini
Example 468x60
Aji Anom salah satu petani di Dusun Bali Indah Desa Sausu Peore saat melihat sawahnya tergenang banjir.(Foto – Redaksi Pusakawarta).

Parigi Moutong,Pusakawarta.com – Aji Anom, salah satu petani di Dusun 3 Bali Indah Desa Sausu Peore, Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, (Sulteng), merugi.

Untuk kerugian, diperkirakan mencapai Rp 80 juta rupiah akibat banjir yang melanda sawah mereka.

Example 300x600

“Kami merugi akibat sawah yang baru saja ditanami padi rusak dan dipastikan tidak bisa lagi diambil hasilnya. Karena tergenang air, dan dipenuhi lumpur,” ungkap Aji Anom di Sausu, Selasa (4/9/2024).

Menurut Aji Anom, banjir melanda Desa Sausu Peore dan sekitarnya sekira pukul : 03.00 Wita. Akibat banjir, diperkirakan satu hektare sawahnya yang barusia 10 hari ditanaman padi rusak digenangi air dan lumpur.

“Jadi, paginya air sudah meluap dengan ketinggian sampai dada orang dewasa,” ungkapnya.

Ia mengaku, pasrah dengan keadaan sawah miliknya yang diterjang banjir malam itu.”Jadi kalau sudah begini dipastikan tidak bisa lagi diambil hasilnya,” ungkapnya.

Dengan begitu, ia harus rela menunggu air surut hingga tiga hari lamanya, baru bisa menggarap kembali lahan sawahnya.

Ia mengaku, kerugian yang dialaminya ditaksir mencapai Rp 80 juta rupiah. Dengan kejadian ini, diharapkan pemerintah terkait bisa memperhatikan nasib para petani di daerah itu.

“Saya hanya berharap agar pemerintah memperhatikan kami para petani yang mengalami kerugian seperti ini,” ujarnya.

Pada tahun 2017 silam kata dia luapan banjir Sungai Sausu juga sempat merusak tanaman padi mereka. Penyebab terjadinya banjir, akibat pendangkalan sungai.

Ia mengatakan, tanaman padinya yang baru berusia 10 hari rusak akibat diterjang banjir yang bercampur lumpur.

“Tanaman padi baru berumur 10 hari sudah digenangi air bercampur lumpur. Kalau sudah begini, tidak bisa lagi diambil hasinya.” tuturnya.

Selain Aji Anom, sejumlah petani diwilayah itu, juga mengalami hal yang serupa. Kata dia, selain tanaman padi, kebun dan tambak udang pun menjadi sasaran luapan banjir.

“Kami petani diwilayah ini menderita kerugian karena tanaman padi yang baru berumur 10 hari rusak dan gagal tumbuh akibat banjir ini,” ujarnya.(adn)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *