Parigi MoutongPusakawarta.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) terus berupaya untuk menekan angka putus sekolah di daerah itu.
“Untuk penanganan angka putus sekolah di Parigi Moutong ini sudah luar biasa,” kata Plt Kepala Disdikbud Parigi moutong, Sunarti di Parigi, Senin (5/8/2024).
Ia mengaku, belum puas dengan data anak putus sekolah yang ada saat ini. Sebab, menurutnya dari tahun ke tahun angka putus sekolah di daerah ini tidak pernah ada penurunan yang signifikan.
“Meskipun sesungguhnya, Disdikbud itu sudah berbuat, misalya dengan melakukan pendataan anak putus sekolah diseluruh kecamatan di daerah ini,” ujarnya.
Bahkan, pada tahun sebelumnya pendataan anak putus sekolah kata dia, pihaknya melibatkan pihak desa dan kecamatan, termasuk seluruh staf Dinas Pendidikan.
“Jadi, semua staf Dinas Pendidikan turun langsung melakukan pendataan. Karena, saya ingin mendapatkan data valid,” kata dia.
Menurut Sunarti, pihaknya mengambil data anak putus sekolah dari Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang jumlah datanya masih puluhan ribu.
“Dan itu kita verifikasi di lapangan, apa benar angkanya masih seperti itu, dan nyatanya data itu jauh dari kenyataan yang ada di lapangan,” ungkapnya.
Buktinya, banyak orang yang sudah meninggal dunia, pindah ke daerah lain, dan usia anak 5 tahun pun masih masuk dalam data anak putus sekolah tersebut.
“Itu semua yang kita verifikasi untuk bisa menyaingi data Badan Pusat Statistik (BPS). Jadi kita tidak mau membantah data BPS tanpa data,” kata Sunarti.
Diakuinya, masyarakat Kabupaten Parigi Moutong memang masih banyak yang masuk kategori putus sekolah. Tetapi itu masyarakat umum.
“Kalau masyarakat umum, artinya mereka bukan lagi di usia sekolah. Jadi yang bisa diinterfensi Dinas Pendidikan, adalah mereka yang putus sekolah dan masih di usia sekolah.” ujarnya.(din)