Pusakawarta.com – Parigi Moutong – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah meluncurkan program sosialisasi moderasi beragama di Kabupaten Parigi Moutong untuk memperkuat kerukunan dan mencegah konflik sosial. Ketua FKUB Sulteng, Profesor Kiai Haji Zainal Abidin, memimpin kegiatan ini untuk memupuk kedamaian dan harmoni antar umat beragama.
Program ini diadakan di Kecamatan Sausu, berbatasan dengan Kabupaten Poso, yang rawan konflik. FKUB Sulteng bekerja sama dengan FKUB Kabupaten Parigi Moutong, Kementerian Agama, dan tokoh-tokoh agama lokal. Profesor Zainal menjelaskan bahwa moderasi beragama menekankan pada praktik kehidupan beragama yang adaptif tanpa mengubah ajaran agama.
Moderasi beragama didasarkan pada enam prinsip: humanis, realistis, inklusif, adil, kerja sama, dan toleransi, yang diharapkan dapat menciptakan hubungan sosial yang harmonis. “Indonesia kaya akan keragaman yang perlu dikelola dengan bijaksana untuk meningkatkan toleransi,” ujar Zainal.
Sulawesi Tengah, dengan keragaman etnis dan agama yang tinggi, memerlukan kontribusi aktif dari tokoh masyarakat dan agama untuk menjaga persatuan dan mengelola perbedaan guna mencegah konflik. “Keragaman adalah realitas yang harus kita hadapi dengan bijak,” tambah Zainal.
Profesor Zainal, juga Rais Suriyah PBNU, menekankan pentingnya peran tokoh agama dalam memelihara persatuan bangsa dengan menghormati keyakinan orang lain sambil tetap memegang teguh keyakinan sendiri. Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat dan tokoh agama setempat.
FKUB Sulteng berencana melanjutkan program-program serupa di daerah lain di Sulawesi Tengah, dengan harapan menjadikan provinsi ini sebagai teladan dalam hal kerukunan umat beragama di Indonesia